Peranan
Desain Grafis
Desain grafis
adalah ilmu yang mempelajari dan mengembangkan bahasa visual (salah satunya)
untuk keperluan informasi dan komunikasi dari pelontar pesan.
Pesan visual yang
disampaikan misalnya bisa berupa informasi produk, jasa atau gagasan kepada
sasaran (audiensi) secara komunikatif dan persuasif (dengan tujuan publikasi,
promosi, dan pemasaran) menggunakan media informasi (misalnya: televisi,
website, majalah, surat kabar, brosur).
PROSES PERANCANGAN GRAFIS
1. Konsep
Konsep adalah sebuah pemikiran atau gagasan yang berupa
tujuan/ maksud, sasaran atau segment pasar yang dituju (audience) yang berasal dari desainer atau klien yang akan mendasari dalam
perancangan dan pembuatan desain grafis. Umumnya para klien akan memberikan
sejumlah tujuan, kemudian desain grafis akan memvisualisasikanya kedalam sebuah
produk grafis. Konsep yang didapat bisa mencakup berbagai bidang seperti;
ekonomi, politik, sosial, pendidikan,budaya dan lain-lain. Sebagai contoh;
seorang pengusaha restoran cina akan mengiklankan produknya, sehingga dia
meminta seorang desainer grafis untuk membantunya memvisualisasikanya . Dengan
menangkap konsep yang diberikan oleh klien maka seorang desainer grafis akan
mempelajari produk dan sasaran sebelum dia memvisualisasikanya kedalam sebuah
produk grafis.
2. Media
Media adalah sebuah alat yang penyampai pesan, media bisa
berupa cetak dan elektronik. Agar pesan yang disampaikan tepat kepada sasaran
atau audien diperlukan sebuah media yang tepat. Beberapa jenis media yang
menjadi sumber penghasilan dari desain grafis antara lain poster, pamflet,
brosur, koran, majalah, baliho untuk media cetak dan televisi, website, blog
untuk media elektronik.
Setelah menerima konsep yang diberikan oleh klien, desain
grafis akan memilih media yang cocok dan effektif agar pesan yang disampaikan
diterima oleh audience. Pemilihan media sangat dipengaruhi oleh berbgai faktor
seperti sosial-ekonomi, budaya, tempat atau lokasi dan lain-lain. Sebagai
contoh; setelah si pemilik restoran cina menentukan tujuan dan sasaran yang
dimilikinya maka langkah selanjutnya adalah menentukan media. Dalam hal menentukan
media biasanya si klien telah menentukan media yang akan dipakai namun, tidak
jarang klien berkonsultasi untuk menentukan media yang cocok untuk mengiklankan
produknya. Biaya dan kondisi sosial ekonomi sasaran akan sangat menentukan
dalam pemilihan media. Dengan biaya yang terbatas dan target konsumen yang
tidak terlalu luas maka si pemilik restoran cina memutuskan untuk menggunakan
media cetak berupa poster ukuran besar yang akan ditaruh di depan restoranya
untuk menarik perhatian para konsumen.
Jika sudah mendapat media yang cocok, langkah selanjutnya
adalah merancang media dalam hal ini poster sebelum di buat. Perancangan ini
akan sangat menentukan dalam pengumpulan data dan visualisasi yang tepat untuk
media poster. Penentuan ukuran poster yang digunakan misal 4m x 3m akan
memerlukan data-data visual yang berupa foto dengan resolusi tinggi agar tidak
pecah ketika dicetak. Penentuan bahan dan peralatan akan sangat tergantung
terhadap biaya yang dikelkuarkan.
3. Ide atau gagasan
Sebagai seorang desainn grafis profesional ia harus kaya akan
ide. Ide-ide tersebut tidak bisa muncul begitu saja, tetapi harus dicari dengan
cara melihat, membaca, sehingga dia memiliki wawasan yang luas dan dapat
menerapkan idenya kedalam desain visual. Ide-ide kreatif biasanya berasal dari
pemikiran-pemikiran yang melampau batas.
4. Persiapan data
Berbagai data harus kita kumpulkan dan dipilah sebelum diolah
menjadi produk grafis. Data-data tersebut bisa berupa data teks yang berupa
informasi atau pesan yang disampaiakan sampai data visual seperti foto atau
ilustrasi. Untuk menjadi desain yang menarik dan memiliki estetika .Maka tugas
seorang desain grafis adalah mengolah, menggabungkan, menata menjadi suatu
kesatuan yang utuh sehingga audien menjadi mudah menangkap pesan yang
disampaikan. Tujuan dari desain grafis adalah mengkomunikasikan karya secara
visual sehingga jangan sampai estetika mngorbankan informasi yang disampaikan.
5. Visualisasi
Berbagai komponen yang masuk kedalam visualisasi antara lain
warna, layout, finishing. Komponen-komponen diatas saling melengkapi untuk
menampilkan desain yang menarik dan informatif. Kepaduan antara komponen
tersebut akan menentukan keefektifan suatu desan dalam menyampaikan informasi.
Warna adalah komponen utama dalam desain. Dengan warna orang bisa memperepsikan
sesuatu atau informasi yang diterima. Setelah memiliki tujuan dan sasaran maka
dua kedua komponen diatas akan menjadi panduan kita dalam menentukan pemilihan
warna dari produk grafis yang akan dibuat. Berikut ini adalah tips-tips dasar
dalam menentukan warna :
Produk, produk yang kita sampaiakan akan sangat menentukan
warna dominant yang akan kita pakai. Penggunaan warna untuk produk makanan akan
ada perbedaan untuk produk-produk elektronik. Warna-warna seperti kuning coklat
merah akan cocok untuk produk makanan sedangkan warna biru dan perak akan lebih
cocok bila dipakai dalam iklan produk elektronik.
Pesan/ informasi, Selain itu pesan yang kita sampaikan juga
akan berpengaruh terhadap pemilihan warna desain. Pesan-pesan “hidup adalah
perjuangan” lebih cocok menggunakan warna merah karena memberikan kesan
keberanian. Sedangkan pesan seperti “mari kita lestarikan alam” lebih cocok
menggunakan warna hijau.
6. Produksi
Setelah desain selesai, maka desain sebaiknya lebih dahulu diproofing
(print preview sebeum cetak mesin). Jika warna dan komposisi lain tidak ada
kesalahan, maka desain anda siap diperbanyak. Proses ini bukan ukuran baku,
kadang ada yang mendesain dari layout, data diatur belakangan. Tetapi biasanya
konsep dipikirkan pertama kali. Jika anda memikirkan konsep diurutan terakhir
bisa jadi desain anda menjadi ‘pembenaran’ dari hal yang salah.
Sumber:
http://repositori.kemdikbud.go.id/11838/1/9-Desain-Grafis-OK.pdf
http://desaingrafis987.blogspot.com/2013/12/proses-perancangan-grafis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar