Jumat, 19 Maret 2021

KOMPONEN DESAIN GRAFIS

 

KOMPONEN DESAIN GRAFIS

1.    Komponen desain grafis

Desain bisa menarik karena indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai nilai. Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur/komponen dalam desain grafis. Unsur/komponen tersebut antara lain:

1.            Garis

2.            Bentuk (Shape)

3.            Warna, Tekstur, dan Cahaya

4.            Ilustrasi/gambar

5.            Huruf/typografi 

6.            Ruang (Space)

Sama seperti komponen grafis, karya desain grafis tidak selalu menampung prinsip tersebut sama kuatnya. Skala prioritas dan kompromi terhadap prinsip-prinsip tersebut pun harus diterapkan.

 

·         GARIS

Dalam desain grafis, garis didefinisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Garis software grafis komputer sering disebut Outline (Corel Draw), Contour atau Stroke (Adobe Photoshop).

Garis secara orientasi, terdiri dari:

1.      Garis Lurus horizontal

Memberi kesan: sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak.

2.      Garis Lurus Vertikal

Memberi kesan: Stabilitas, kekuatan atau kemegahan.

3.      Garis Lurus Miring Diagonal

Memberi kesan: tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika

4.      Garis Melengkung (Kurva)

Memberi kesan: keanggunan, kehalusan.

 

·         Bentuk (Shape)

Bentuk disebut juga shape, dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikian rupa. Ada yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra).

·           Bentuk dasar 2 dimensi dan variasinya

Pada dasarnya, bentuk dimulai dari segi 3 sampai segi tidak terhingga/lingkaran. Dari bentuk dasar tersebut bisa dibuat pengembangan/kombinasi dan variasi lebih banyak lagi. Kombinasi dari bentuk-bentuk dasar akan menghasilkan bentuk baru. Kemampuan untuk mengkombinasikan bentuk dapat dijumpai di Corel Draw yaitu Shaping. Di 3D Studio Max istilahnya Boolean.

·           Bentuk dasar 3 dimensi dan variasinya

Untuk mendapatkan macam-macam bentuk 3 dimensiyang lebih lengkapdapat menggunakan bentuk-bentuk dasar (primitive) di 3D Studio Max.

 

 

·         Ilustrasi/gambar

Gambar di desain grafis bias terbagi dari metodanya:

1.      Manual/Hand Drawing/Gambar Tangan

Dengan menggunakan alat seperti pensil, airbrush, kuas, cat, spidol, dll. Cocok untuk pembuatan konsep, sketsa, ide, karikatur, komik, lukisan, dll. Untuk memindahkan kedalam format digital perlu alat seperti scanner atau foto digital.

2.      Computerized

Menggunakan computer, Anda dapat membuat gambar secara vector (Coreldraw) atau bitmap (Adobe Photoshop). Format vector yang terdiri dari koordinat – koordinat, cocok untuk pembuatan logo dan gambar line-art. Format Bitmap terdiri dari pixel-pixel, cocok untuk foto.

 

·         WARNA

Setiap warna mempunyai karakteristik tersendiri. Dengan warna kita dapat mengkomunikasi desain kita kepada audience secara efektif. Secara  fisika warna dapat dipengaruhi oleh texture / material dan cahaya, sehingga bisa tampak berbeda .

Dengan menggunakan 3 warna dasar primer Cyan, Magenta, Yellow, dapat dibuat variasi warna yang sangat banyak

 

·         TEKS/TIPOGRAFI

Tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk menciptakan kesan khusus, sehingga pembaca  akan dapat membaca semaksimal mungkin.

Perkembangan tipografi mengalami perkembangan dari cara manual/dengan tangan (hand drawn) hingga menggunakan komputer. Dengan komputer, penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan lebih cepat dengan pilihan huruf yang variatif. Meski begitu dalam pemilihan huruf/font, harus diperhatikan karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya.

Jenis –jenis font meski begitu banyak tetapi tetap dalam kategori sebagai berikut:

1.      Huruf Tanpa Kait (Sans Serif): Tidak memiliki kait/hook, hanya batang dan tangkainya saja. Contoh: Arial, Tahoma.

2.      Huruf Berkait (Serif): Memiliki kait/hook pada ujungnya

Contoh: Times Roman, Garamond

3.      Huruf Tulis (Scipt): Setiap hurufnya saling terkait seperti tulisan tangan.

Contoh: Brushscript, Mistral, Shelley

4.      Huruf Dekoratif: Setiap huruf dibuat secara detail, kompleks dan rumit.

Contoh : Augsburger Initial, dll.

5.      Huruf Monospace : Bentuknya bisa sama seperti huruf Sans Serif atau Serif, tapi jarak dan ruang setiap hurufnya sama.

Contoh: Courrier, Monotype Corsiva, OCR.

Dalam sebuah desain perlu penakanan dan urutan/hirarki dalam pembacaan teks. Tidak semua teks harus menonjol, sehingga dalam teks ada yang disebut Judul (headline), Subjudul (subhead) dan naskah (bodyteks) dll. Dalam sebuah kalimat judul perlu ada penekanan antar kata.

 

 

 

·         RUANG (SPACE)

Dalam desain grafis, kita memerlukan ruang untuk menempatkan komponen grafis seperti gambar, teks, dll., tetapi jangan sampai menghabiskan ruang desain. Dengan demikian, ruang kosong bukan berarti ruang yang tidak bermanfaat atau ruang yang harus diisi, justru ruang kosong adalah komponen desain grafis. Dengan memanfaatkan ruang tersebut desain kita terlihat lebih mudah dicerna, fokus sehingga lebih komunikatif dan menarik.

 

2.   Prinsip desain terdiri atas lima yaitu keseimbangan (balance), kesatuan (unity), ritme (rhytm), penekanan (emphasis), dan proporsi.

1.    Keseimbangan (balance)

Sesuai namanya keseimbangan di sini berarti keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Tidak berat sebelah. Desainer harus memadukan keseimbangan antara tulisan, warna, atau pun gambar sehingga tidak muncul kesan berat sebelah. Ada dua pangkal pokok yang dipakai dalam menerapkan keseimbangan, yaitu keseimbangan simetris dan asimetris. Di mana simetris berdasarkan pengukuran dari pusat yang menyebar ke arah sisi dan kanan. Sedangkan asimetris berarti pengaturan yang berbeda dengan berat benda yang sama di setiap halaman,

2.    Kesatuan (unity)

Kesatuan dalam prinsip desain grafis adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Dengan prinsip kesatuan dapat membantu semua elemen menjadi sebuah kepaduan dan menghasilkan tema yang kuat, serta mengakibatkan sebuah hubungan yang saling mengikat. Karena penting adanya menyuguhkan klien sebuah desain yang mengandung arti yang kuat sesuai dengan tema yang diminta.

3.    Ritme (rhythm)

Ritme adalah pembuatan desain dengan prinsip yang menyatukan irama. Bisa juga berarti pengulangan atau variasi dari komponen-komponen desain grafis. Irama dihasilkan oleh unsur-unsur yang berbeda dengan pola yang berirama dan unsur serupa serta konsistensi. Jenis irama meliputi regular, mengalir(flowing), dan prosesif atau gradual.

 

4.    Penekanan (emphasis)

Dalam setiap bentuk desain ada hal yang perlu ditonjolkan lebih dari yang lain. Tujuan utama dari penekanan ini adalah untuk mewujudkan hal itu sehingga dapat mengarahkan pandangan khalayak sehingga apa yang mau disampaikan tersalur. Tapi yang perlu diingat adalah tidak semua elemen harus ditonjolkan karena bila itu terjadi, desain akan berakhir terlalu ramai dan pensan tidak dapat disampaikan.

5.    Proporsi

Proporsi merupakan hubungan perbandingan antara bagian dengan bagian lain atau bagian dengan elemen keseluruhan. Dapat diartikan pula sebagai perubuhan ukuran/size tanpa perubahan ukuran panjang, lebar, atau tinggi, sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distorsi.

SUMBER:

1. Hendi Hendratman (2010), Tips & Trix Computer Graphics Design, Informatika

2. https://idseducation.com/menyelami-prinsip-prinsip-desain/#:~:text=Prinsip%20desain%20terdiri%20atas%20lima,(emphasis)%2C%20dan%20proporsi.&text=Kesatuan%20dalam%20prinsip%20desain%20grafis,merupakan%20isi%20pokok%20dari%20komposisi.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar